• 15+

Museum Kereta Api Ambarawa

Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Status Covid-19
Kabupaten Semarang termasuk wilayah yang memiliki RESIKO RENDAH untuk kasus penularan Covid-19 berdasarkan data dari covid-19.go.id. (Data per 31 Juli 2022)
Alamat
Jl. Stasiun No. 1, Panjang, Ambarawa, Panjang Kidul, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614, Indonesia(Buka di Google Maps)
Rating
876105
4.5(8.761 ulasan)

Museum Kereta Api Ambarawa adalah salah satu tempat wisata di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Terletak di Jl. Stasiun No. 1, Panjang, Ambarawa, Panjang Kidul, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614, Indonesia sekitar ±12.42 Km dari Kantor Bupati Semarang.

Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api kelas I yang sudah dialihfungsikan menjadi sebuah museum serta merupakan museum perkeretaapian pertama di Indonesia. Museum ini memiliki koleksi kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Museum ini secara administratif berada di Desa Panjang, Ambarawa, Semarang. Museum yang terletak pada ketinggian +474,40 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan dikelola oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT Kereta Api Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Penutupan jalur kereta api Yogyakarta–Magelang–Secang pada tahun 1975 ternyata berdampak pada jalur ini. Bahkan kereta-kereta api tidak bisa bergerak ke arah Magelang karena terjadinya banjir lahar hasil erupsi Gunung Merapi 1972. Praktis, PJKA menutup jalur kereta api ini.

Semenjak 1970-an, lokomotif-lokomotif uap mulai berguguran karena faktor usia. Banyak yang dirucat, dipindahtangankan, atau bahkan dijadikan barang rongsokan. Karena prihatin dengan hal tersebut, maka pada tanggal 8 April 1976, Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Rustam, beserta Kepala PJKA Eksploitasi Tengah, Soeharso, memutuskan untuk membuka sebuah museum kereta api yang nantinya akan mengoleksi barang-barang antik era lokomotif uap.

Pemilihan Stasiun Willem I sebagai lokasi museum akhirnya disepakati oleh Komisi D DPRD Jawa Tengah pada tanggal 6 Oktober 1976. Pada tanggal 21 April 1978, museum ini mulai dibuka dan mulai menyelenggarakan angkutan kereta api wisata uap. Rutenya adalah Ambarawa–Tuntang–Ambarawa dan Ambarawa–Bedono–Ambarawa. Untuk menunjang operasi, Stasiun Tuntang, Jambu, dan Bedono tetap dipertahankan.

Untuk segmen Kedungjati–Tuntang saat ini telah menjalani proses reaktivasi, namun saat ini proyeknya tersendat lantaran masalah pembebasan lahan. Dalam reaktivasi ini, direncanakan jumlah perlintasan sebidangnya akan dikurangi dan saat ini belum ada proses. Untuk mendukung reaktivasi, bangunan Stasiun Bringin, Gogodalem, dan Tempuran harus dirombak.

 

Sumber: Wikipedia




Belum ada ulasan