• 14+

Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran

Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Status Covid-19
Kota Jakarta Selatan termasuk wilayah yang memiliki RESIKO SEDANG untuk kasus penularan Covid-19 berdasarkan data dari covid-19.go.id. (Data per 31 Juli 2022)
Alamat
Jalan Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kebayoran Baru, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110, Indonesia(Buka di Google Maps)
Rating
222405
4.8(2.224 ulasan)

Masjid Agung Al-Azhar Kebayoran adalah salah satu tempat wisata di Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Terletak di Jalan Sisingamangaraja, RT.2/RW.1, Selong, Kebayoran Baru, RT.2/RW.1, Selong, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12110, Indonesia sekitar ±3.18 Km dari Kantor Walikota Jakarta Selatan.

Masjid Agung Al-Azhar adalah masjid yang terletak di kompleks sekolah Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid ini mulai dibangun pada 1953 atas prakarsa sejumlah tokoh partai Masyumi dan selesai dibangun pada 1958.

Nama Al-Azhar disematkan oleh Imam Besar Al-Azhar Mahmud Syaltut saat berkunjung pada 1960. Penamaan ini merujuk pada pencapaian imam besar masjid, Abdul Malik Karim Amrullah (atau dikenal sebagai Hamka), seorang ulama dan aktivis Islam yang dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Al-Azhar, Mesir.

Masjid Agung Al-Azhar menyandang status sebagai masjid terbesar di Jakarta hingga pembangunan Masjid Istiqlal selesai pada 1978. Dalam perkembangannya, masjid ini menjelma menjadi kompleks lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya Universitas Al Azhar Indonesia.

Gagasan untuk membangun masjid dan sekolah di Kebayoran Baru diprakarsai oleh 14 orang tokoh partai Masyumi. Pada 7 April 1952, atas anjuran Menteri Sosial Syamsudin, mereka mendirikan Yayasan Pesantren Islam (YPI) yang akan menaungi masjid dan sekolah. Kementerian Agama menyediakan sedikit dana sebagai stimulus, sementara Gubernur Jakarta menyumbangkan tanah seluas empat hektare di pinggiran Kebayoran Baru. Atas saran Hamka, seorang ulama Indonesia dan aktivis Islam, disarankan agar sebuah masjid dibangun terlebih dahulu ketimbang sekolah, "tetapi bangunlah masjidnya dengan banyak ruang untuk kantor dan rapat supaya sewaktu sekolah dibangun, masjidnya tetap bisa beraktivitas penuh, termasuk kelas pendidikan." Pembangunan masjid dimulai pada 19 November 1953 dan selesai pada 1958. Pada saat penyelesaiannya, masjid ini menjadi yang terbesar di Jakarta.

Panitia pembangunan awalnya menunggu Presiden Soekarno menggunting pita sebagai tanda dibukanya masjid secara resmi. Namun, Hamka membujuk panitia untuk tak menunggu presiden dan mulai mengadakan salat jemaah di sana, termasuk salat Jumat. Pada 1959, Hamka diminta menjadi imam besar. Pada 1960, Imam Besar Al-Azhar Syekh Mahmud Syaltut, dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, mengusulkan agar masjid ini dinamai Masjid Agung Al-Azhar sebagai pengakuan atas peran dan ketokohan Hamka. Di bawah kepemimpinan Hamka, Masjid Al-Azhar menjadi pusat dakwah dan kebangkitan Muslim.

 

Sumber: Wikipedia




Belum ada ulasan