• 15+

Klenteng Sam Po Kong (Gedong Batu)

Kota Semarang, Jawa Tengah

Status Covid-19
Kota Semarang termasuk wilayah yang memiliki RESIKO RENDAH untuk kasus penularan Covid-19 berdasarkan data dari covid-19.go.id. (Data per 31 Juli 2022)
Alamat
Jalan Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Bongsari, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah 50148, Indonesia(Buka di Google Maps)
Rating
1559305
4.5(15.593 ulasan)

Klenteng Sam Po Kong (Gedong Batu) adalah salah satu tempat wisata di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Terletak di Jalan Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Bongsari, Semarang Bar., Kota Semarang, Jawa Tengah 50148, Indonesia sekitar ±4.50 Km dari Kantor Walikota Semarang.

Kelenteng Gedung Batu Sam Po Tong (ini artinya dalam bahasa Indonesia adalah Goa tiga orang sakti) adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Catatan: tidak semua anak buah kapal beragama Islam. Kompleks Sam Po Tong berada di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislaman dengan ditemukannya tulisan berbunyi "Marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".

Kelenteng ini disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan gua batu besar yang berada di sebuah bukit batu. Untuk mengenanh Zheng He, masyarakat Indonesia keturunan Tionh Hoa membangun sebuah kelenteng. Sekarang tempat ini dijadikan tempat peringatan dan pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakkan sebuah altar serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Meskipun Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim, tetapi masyarakat menganggapnya sebagai dewa. Hal ini dapat dimaklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tao menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka.

Menurut cerita, Laksamana Zheng He sedang berlayar melewati Laut Jawa, namun saat melintasi Laut Jawa, banyak awak kapalnya yang jatuh sakit, kemudian ia memerintahkan untuk membuang sauh. Kemudian, kapalnya merapat ke Pantai Utara Semarang untuk berlindung di sebuah goa dan mendirikan sebuah masjid (belum ada bukti yg konkrit) di tepi pantai yang sekarang telah berubah fungsi menjadi kelenteng. Bangunan tersebut sekarang terletak di tengah kota Semarang karena Pantai Utara Jawa yang selalu mengalami proses pendangkalan. Hal ini menyebabkan adanya proses sedimentasi sehingga lambat laun, daratan pulau Jawa makin bertambah luas ke arah Utara.

Konon, setelah Zheng He meninggalkan tempat tersebut karena ia harus melanjutkan pelayarannya, banyak awak kapalnya yang tinggal di desa Simongan dan menikah dengan penduduk setempat. Mereka bersawah dan berladang di tempat itu. Zheng He memberikan pelajaran bercocok-tanam serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Bahkan, di Kelenteng ini juga terdapat Makam seorang juru mudi dari Kapal Laksamana Cheng Ho.

 

Sumber: Wikipedia




Belum ada ulasan