Heritage Trainz Loco Tour Cepu merupakan tempat wisata sejarah kereta api uap yang pada jaman belanda yang pada saat ini masih dapat dinikmati dan juga dapat menikmati pemandangan hutan jati yang usianya sudah lebih dari 100 tahun. Loco Tour di Cepu sudah dibuka sejak tahun 1978. Wisata ini merupakan serangkai dari objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Blora, seperti Pusat Penelitian dan Pengembangan Jati milik Perusahaan Umum Perhutani Pusat yang lokasinya pada saat ini berada di Kesatuan Pemangku Hutan Cepu dan Wisata Geologi yang berupa pengeboran minyak dan gas  24 bumi, wisata tersebut juga merupakan wisata edukasi. Di Jawa Tengah, hanya ada dua tempat wisata yang menyediakan kereta uap yaitu di Loco Tour Cepu dan Museum Kereta Api Ambarawa.    

Di Loco Tour terdapat paket perjalanan wisata di hutan jati Cepu yang menggunakan rangkaian kereta api yang ditarik oleh lokomotif tua buatan Berliner Maschinenbaun Jerman tahun 1928 dan bahan bakar yang digunakan adalah kayu tunggak atau yang disebut dengan akar kayu. Dalam sekali perjalanan, loko tua ini membutuhkan sebanyak delapan kubik kayu. Di Heritage Trainz Loco Tour Cepu masih terdapat beberapa peninggalan yang masih bisa dinikmati oleh pengunjung, salah satunya Kereta Api Uap Ruston yang masih beroperasi dan pada saat ini digunakan untuk mengangkut pengunjung yang datang ke Heritage Trainz Loco Tour Cepu. Selain itu ada beberapa kereta api uap yang dapat digunakan dan masih beroperasi tetapi saat ini tidak bisa digunakan karena ada bagian mesin kereta yang rusak dan belum diperbaiki.  

Beberapa peninggalan yang ada di Heritage Trainz Loco Tour Cepu tidak hanya peninggalan dari Belanda tetapi ada dari Inggris, Jerman, dan Jepang. Kereta Ruston yang dibuat oleh Ruston dan Hornsby dari Inggris yang sering digunakan untuk mengangkut pengunjung di Heritage Tainz Loco Tour Cepu, dengan menaiki kereta Ruston pengunjung juga dapat menikmati nuansa hutan jati yang masih ada dari jaman dulu hingga saat ini. Selain melihat hutan jati, kereta Ruston juga melewati sawah dan rumah penduduk. Peninggalan sejarah lainnya yaitu kereta buatan Berliner Maschinebau Actien Gesellsheft (BMAG) yang terdapat 4 lokomotif bersaudara yang masing-masing diberi nama yaitu ‘Tujuh Belas’, ‘Agustus’, ‘Bahagia’, dan ‘Madjoe’, tetapi yang diberi nama ‘Madjoe’ pada saat ini ada di Jakarta dan dimuseumkan di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Di Heritage Trainz Loco Tour Cepu juga terdapat dua kereta api uap dari belanda buatan Du Croo dan Braun, Hannoversche Maschinenbau Actien-Gesellschaft (Hanomag) C2902 dari Jerman, Drensine hasil modifikasi dari Colts T120, Drensine buatan Jepang dengan merek Honda, dan Lori Onthel. Kereta Ruston dan Drensine yang sering digunakan oleh wisatawan, sedangkan kereta api uap yang lainnya jarang digunakan karena untuk bergerak membutuhkan kayu jati yang cukup banyak sebagai bahan bakar.  

Pada tahun 2002 di Heritage Trainz Loco Tour hanya kereta sewaan dan kereta wisata yang sering dijalankan dan terkenal di kalangan wisatawan asing terutama di Eropa, Amerika Serikat dan Jepang yang berjalan dengan jarak sekitar 30km, tetapi kereta yang  25 ada pada saat ini hanya bergerak 3km baik untuk kereta yang biasa digunakan untuk pengunjung maupun yang sewa untuk keperluan tertentu. Pada jaman dulu ketika menaiki kereta kuno ini pengunjung dapat melihat pemandangan hutan jati yang masih terlihat asri di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ledok, Kendilan, Pasar Sore, Blungun, Nglobo, Cabak, dan Nglebur. Selama perjalanan kereta kuno ini dapat berhenti di Gubug Payung dan tempat ini merupakan tempat peristirahatan yang memiliki Hutan Jati Alam yang posisinya berada di pedalaman hutan dan menjadi tempat penampungan air untuk keperluan lokomotif. Di Gubug ini lokomotif uap akan berhenti untuk mengisi air. Selain itu di Gubug ini juga dapat melihat keindahan hutan dan melihat pohon-pohon jati tua yang yang berumur lebih dari 100 tahun dan hingga saat ini pohon jati tua tersebut masih ada di Heritage Trainz Loco Tour Cepu.

Jam Buka:

Minggu : 08.00–17.00

Senin : 08.00–16.00

Selasa : 08.00–16.00

Rabu : 08.00–16.00

Kamis : 08.00–16.00

Jumat : 08.00–16.00

Sabtu : 08.00–17.00